Ortotik Prostetik
Ortotik Prostetik sesungguhnya sudah ada / sudah dimulai sejak Jaman Kuno yaitu
kira kira 2500 tahun sebelum masehi (2500 SM ), ini dapat dibuktikan dengan adanya
Mumi Mumi yang menggunakan Splint / alat penguat atau pengeras yang ada dan
tersimpan sampai sekarang di museum museum di Negara Mesir.
Sedangkan orang orang Romawi dan Yunani telah menggunakan Ortosa
Prostesa kira kira 900 tahun sebelum masehi ( 900 SM ) yaitu salah satu
contohnya adalah pemakaian baju baju besi yang digunakan oleh tentara
tentara Yunani Romawi yang berfungsi sebagai pelindung tubuh dari serangan
senjata musuh.
Perkembangan Ortotik Prostetik mengalami kemajuan yang
sangat pesat baik dilihat dari bidang tehnologi maupun social yaitu mulai pada
abad ke 16.
Sedangkan di
Indonesia pada kususnya dan dikawasan Asia pada umumnya alat alat Ortotik
Prostetik dimulai sesudah perang Dunia ke II dimana pada saat itu pemberian
Ortosa Prostesa dimaksudkan untuk menolong tentara tentara yang cacat / sakit
akibat perang.
Di Indonesia kota Solo adalah merupakan kota yang pertama
kali bagi perkembangan Ortotik Prostetik yang dirintis dan dibina oleh
Prof. Dr. Soeharso dan Soeroto Reksopranoto. Pada tahun1946 Prof. Dr. Soeharso
dan Soeroto Reksopranoto mendirikan bengkel Ortotik Prostetik disebuah garasi
yang kecil untuk tempat membuat prothesa dan orthosa, karena melihat banyaknya
pemuda yang cacat akibat perang.
Bermuda dari bengkel yang kecil itulah Prof. Dr. Soeharso
merintis, mengembangkan serta mempunyai gagasan untuk mendirikan Rumah Sakit
Kusus Ortosa Prostesa, sehingga mula mula didirikan Lembaga Ortopaedi dan
Prostesa ( LOP ) pada tahun 1953, yang kemudian berkembang menjadi Rumah Sakit
Ortopaedi dan Prostesa pertama di Indonesia. Dan juga mendirikan Pusat
Rehabilitasi Centrum Prof. Dr. Soeharso. Dari kota Solo Ortotik Prostetik
selanjutnya berkembang dan menyebar diseluruh wilayah Indonesia di kota kota
besar seperti di pulau Jawa, Medan, Palembang, Manado serta Ujung Pandang yaitu
dengan didirikannya Unit Rehabilitasi Medik di Rumah Rumah Sakit dimana Bag.
Ortosa Prostesa termasuk didalamnya.
Karena tuntutan jaman serta kebutuhan akan tenaga Ortotist
Prostetist maka pada tahun 1982 dibuka pendidikan formal setingkat sarjana muda
( D III / OP ) di Akademi Fisioterapi Surakarta dan meluluskan 17 Tenaga OP.
Karena keterbatasan dana maka pendidikan tersebut hanya meluluskan satu
angkatan, baru pada tahun 2003 dibuka kembali pendidikan formal OP yaitu
Poltekes Surakarta Prodi OP, pada tahun 2007 menjadi jurusan OP.
Pada tahun 1987 dari alumni alumni DIII/OP tahun 1986 antara lain
Sutardi SpOTek, Hari Setiawan SMOP, Supardi (tehnisi OP) dan lain lain (yang
saat itu ingin sekali mempraktekan dan sekaligus mengabdikan ilmu OP yang
didapat di bangku kuliah kepada masyarakat umum yang memerlukan) berkumpul dan
membuat wadah pelayanan OP yang dinamakan ORPROS’T.
ORPROS’T adalah salah satu badan usaha dalam bidang pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan / mengadakan / menyediakan alat alat Bantu anggota gerak
palsu maupun alat alat Bantu penyangga / penguat bagi mereka yang mengalami
gangguan fisik yang disebabkan karena amputasi / kehilangan anggota gerak
tubuh, kelayuhan / kelemahan otot, fraktur, kontraktur / keterbatasan gerak
sendi, kelainan bentuk fisik, kelaianan tumbuh kembang, nyeri, dan lain-lain
yang dapat terjadi karena kecelakaan, penyakit, ataupun yang didapat sejak
lahir.
ORPROS’T akan membantu anda memilih dan menyediakan alat alat Ortosa
Prostesa yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan pasien sehingga akan mampu
meningkatkan & mengembalikan fungsi pada tingkat tertinggi yang disesuaikan
dengan kondisi dan lingkungannya sehingga mampu untuk beraktifitas kembali.
Seiring
dengan perjalanan waktu dan kecanggihan tehnologi maka ORPROS’T
semakin berkembang baik berupa peralatan, mesin, material / komponen mapun SDM
nya, sehingga produk produk yang dibuat menjadi produk yang bermutu tinggi dan
berkwalitas dengan tetap memikirkan daya beli masyarakat. Untuk menciptakan SDM
yang terampil dan berkwalitas maka kami mengirimkan ahli ahli kami untuk
belajar keluar negri seperti ke Swedia, Jerman dan negara negara maju lainnya
dan tetap menjalin hubungan kerja sama dengan ahli-ahli ortotik prostetik
diluar negeri dalam rangka tukar menukar tehnologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar