Jumat, 06 Juni 2014

Resensi novel Sang Pencerah

Resensi Novel
Sang Pencerah

 



Penulis             : Akmal Nasery Basral
Tahun Terbit    : Juni 2010
Judul Buku      : Sang Pencerah
Penerbit           : Mizan
Tebal Buku      : 461
ISBN               : 978-797-433-596-3


            Novel ini menceritakan tentang seorang bayi laki-laki di desa kauman yang bernama darwis. Ia di lahirkan dari kalangan keluarga biasa dan bisa tumbuh menjadi orang yang luar biasa. sepulang dari mekah nama darwis diganti menjadi Ahmad Dahlan. Setelah beranjak dewasa ia  banyak melihat tradisi-tradisi sesajen  berbaur dengan agama islam yang menurutnya dapat menyesatkan. Ahmad dahlan merupakan sesosok pemuda pendobrak tradisi, yang tak lain berniat agar islam kembali menjadi rahmad dan berkah.
 Novel ini  mengungkapkan  tentang kegelisahan seorang pemuda yang berumur 21 tahun atas pelaksanaan syariat islam yang melenceng ke arah sesat,syirik, dan bid’ah. pemuda itu  mempunyai pemikiran bahwa kemiskinan di sebabkan karena adanya kebodohan, ia akan merubah kebiasaan-kebiasan masyarakat yang dianggap melenceng dari ajaran islam.   
 Di dalam perjalanan untuk menegakkan islam begitu banyak kendala yang harus dihadapi. Diawali dengan mencoba mengubah arah kiblat disalah satu masjid yang ia anggap salah penempatan arah kiblatnya, ia mendapatkan fitnahan dan cercaan dari seorang kyai fanatik.  Semangatnya pun tidak pernah luntur  walaupun usulannya di tolak Ahmad Dahlan tidak serta merta menyerah  begitu saja, ia memulai pergerakan dakwahnya dari pondok kecilnya  dengan merubah arah kiblat yang benar. Melihat hal itu kyai kamaludingrat meradang dan segera merobohkan pondok itu karena dianggap mengajarkan aliran sesat. Ahmad Dahlan juga di tuduh sebagai kyai kafir karna membuka sekolah yang menempatkan muridnya duduk di kursi seperti sekolah modern belanda.
Novel ini sangatlah menarik,menggambarkan kyai Dahlan  yang sangat manusiawi. Dibalik perjuangannya untuk mempertahankan visi dan misinya ada sesosok perempuan tegar yang selalu mensuport dia dari belakang perempuan itu adalah walidah istri dari Ahmad Dahlan. Didampingi oleh istri dan beserta lima muridnya Ahmad dahlan bertekat un tuk mendirikan organisasi yang di beri nama M uhammadiyah dengan tujuan untuk mendidik/ mengajarkan umat islam agar bisa berpikir maju sesuai dengan perkembangan zaman namun tetap memenuhi syariat islam.
Inilah novel yang memacu semangat kita untuk terus berjuang demi mendapatkan cita-cita yang mulia. Kekecewan, cercaan, bahkan hinaan bukanlah penghalang utama jika anda sanggup melewatinya hal terindah akan anda terima.
Novel ini mudah dipahami dan diterima oleh berbagai kalangan karna penggunaan bahasanya sangat mendasar, kata- kata yang digunakan bersifat membangun,alurnya  cukup jelas dan tidak terbelit- belit. Akan tetapi tema yang digunakan kurang berkesan, susahnya penghafalan nama tokoh pada cerita tersebut.


Sumber : http://erlendchayangmoe.blogspot.com/2012/07/resensi-novel-sang-pencerah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar